Pengertian Atletik dan Jenis-Jenis Cabang Olahraganya yang Perlu Diketahui
Bola.com, Jakarta -Atletik adalah cabang olahraga yang terdiri dari gabungan beberapa jenis olahraga fisik, seperti olahraga lari, lempar, lompat, dan jalan. Saat ini, atletik menjadi satu di antara olahraga paling umum yang dimainkan di berbagai penjuru dunia.
Yap, atletik telah menjadi olahraga berskala internasional, bahkan hampir setiap negara di dunia kerap turut terlibat dalam perlombaan cabang olaharaga tersebut, termasuk Indonesia.
Atletik erasal dari bahasa Yunani, yakni Athlon yang artinya berlomba atau bertanding. Atletik juga memiliki istilah lain yang berasal dari beberapa bahasa, antara lain athletics (bahasa Inggris), Athletiek (bahasa Belanda), Athletuque (bahasa Perancis), dan Ahtletik (bahasa Jerman).
Di sisi lain, atletik dianggap sebagai olahraga yang sederhana karena tidak membutuhkan banyak perlengkapan dan peralatan yang rumit. Atletik juga tidak membutuhkan banyak biaya jika ingin menekuninya.
Atletik bermanfaat untuk meningkatkan kekuatan, daya tahan, kecepatan, kelenturan, koordinasi, dan kemampuan biomotorik lainnya.
Umat Islam wajib percaya dan yakin bahwa hari akhir atau hari kiamat itu pasti akan datang. Kelak manusia akan dibangkitkan kembali dari kubur untuk menerima pengadilan Allah swt. Perhatikan firman Allah berikut:
Artinya: "Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur." (QS. al-Hajj/22: 7).
Ayat ini menegaskan bahwa hari Kiamat itu bukanlah omong kosong, tapi kejadian yang benar adanya. Hanya saja, manusia tidak ada yang tahu, kapan itu akan terjadi. Ini adalah rahasia Allah swt. Hanya Allah yang Maha Tahu kapan hari Kiamat akan terjadi. Ketika kiamat tiba, bumi akan hancur, semua makhluk mati, lalu Allah menghidupkan kembali manusia dari dalam kubur.
Iman kepada hari kiamat adalah percaya dan meyakini bahwa seluruh alam termasuk dunia dan seisinya akan mengalami kehancuran. Hari akhir ditandai dengan ditiupnya terompet Malaikat Israfil. Dijelaskan bahwa pada hari itu daratan, lautan dan benda-benda di langit porak-poranda. Gunung-gunung meletus, hancur, dan berhamburan. Bumi berguncang dan memuntahkan isi perutnya. Lautan meluap dan menumpahkan seluruh isinya. Benda-benda yang ada di langit bergerak tanpa kendali. Bintang, planet, dan bulan saling bertabrakan.
DUA MACAM KIAMAT
Para ulama mengelompokkan kiamat menjadi dua macam, yaitu:
a. Kiamat Shughra (Kiamat Kecil)
Yaitu terjadinya kematian yang menimpa sebagian umat manusia. Misalnya: matinya seseorang karena sakit, kecelakaan, musibah tsunami, banjir, tanah longsor, dan sebagainya.
Tragedi Tsunami di Aceh Tahun 2004 Menelan Korban Ratusan Ribu Jiwa
b. Kiamat Kubra (Kiamat Besar)
Yaitu terjadinya kematian dan kehancuran yang menimpa seluruh alam semesta. Dunia porak-poranda, rusak, dan hancur. Kehidupan manusia akan berganti dengan alam yang baru yakni alam akhirat.
Sejarah Kerajaan Islam di Indonesia dan Penjelasannya
Apa saja kerajaan Islam yang pernah berdiri di Indonesia? Temukan jawabannya dalam sejarah singkat kerajaan Islam di Indonesia berikut.
Kerajaan Islam di Indonesia, diperkirakan telah ada sejak abad ke-13 yang muncul dari lalu lintas perdagangan laut. Pedagang-pedagang Islam dari Arab, Persia, India, hingga Tiongkok mulai membaur dengan masyarakat Indonesia.
Melalui perdagangan tersebut, agama Islam semakin berjaya di Indonesia yang kemudian banyak membawa perubahan dari sisi budaya sampai pemerintahan. Munculnya kerajaan-kerajaan Islam di penjuru negeri membawa ajaran Islam ke seluruh Indonesia.
Meski begitu, berdasarkan sejarah, agama Islam pertama kali masuk ke Indonesia sejak akhir abad ke-6 Masehi dan terus berkembang. Dengan adanya perdagangan tersebut, ajaran agama Islam mulai diberikan melalui banyaknya kerajaan-kerajaan Islam.
Para pedagang Arab pergi ke Aceh awalnya untuk berdagang. Seiring berjalannya waktu, terjadi akulturasi budaya dan perkawinan campur dengan masyarakat asli Aceh.
1. Kesultanan Perlak, Aceh (860 M – 1292 M)
Sumber Gambar: Roma Decade
Kesultanan Perlak atau Kesultanan Peureulak konon merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia menurut berbagai literatur. Wilayah kesultanan ini terkenal dengan hasil bumi kayu perlak yang berkualitas untuk membuat kapal.
Sultan pertama Perlak adalah Sultan Alaiddin Syed Maulana Abdul Aziz Shah yang merupakan keturunan Arab dan Aceh. Kesultanan Perlak kemudian menyatu dengan Kerajaan Samudera Pasai melalui perkawinan Putri Ganggang dengan Raja Samudera Pasai, Al Malik Al-Saleh.
2. Kerajaan Samudera Pasai, Aceh (1267 M – 1521 M)
Sumber Gambar: Jejak Peradaban
Selanjutnya, ada Kerajaan Samudera Pasai. Kerajaan ini didirikan oleh Merah Silu yang kemudian menggunakan gelar berbahasa Arab, Malikul Saleh, pada tahun 1267.
Puncak kejayaan Samudera Pasai ini berada pada masa pimpinan sultan Sultan Mahmud Malik Az-Zahir. Pada masa pimpinannya, Pasai menjadi pusat perdagangan di Asia Tenggara dan menggunakan koin emas sebagai mata uangnya.
Masa kejayaan ini berakhir ketika masa kekuasaan sultan berikutnya, dimana kerajaan Samudera Pasai diserang oleh kerajaan Majapahit dan menjadi satu wilayah.
Kerajaan ini kemudian jatuh total setelah diserang Portugis pada tahun 1521 yang kemudian menjadi wilayah Kesultanan Aceh Darussalam.
3. Kesultanan Aceh Darussalam, Aceh (1496 M – 1903 M)
Sumber Gambar: Unsplash
Kerajaan ini didirikan oleh Sultan Ali Mughayat Syah pada tahun 1514, dan berhasil menguasai beberapa daerah di sekitarnya.
Kerajaan ini kemudian mengalami masa ekspansi dan pengaruh terluas di bawah pimpinan Sultan Iskandar Muda dimana Aceh menaklukan Pahang yang merupakan sumber timah utama.
Kemunduran kerajaan Aceh Darussalam ini disebabkan oleh beberapa faktor, yang diantaranya semakin menguatnya kekuasaan Belanda di pulau Sumatra dan Selat Malaka yang ditandai dengan jatuhnya wilayah Minangkabau, Siak, Tiku, Tapanuli, Mandailing, Deli, Barus serta Bengkulu.
Berikut ini adalah Kerajaan Islam di Pulau Jawa. Dimulai dari Kesultanan Cirebon yang terletak di Jawa Barat hingga Mataram Islam yang pernah menguasai seluruh wilayah di Jawa.
4. Kesultanan Cirebon, Jawa Barat (1430 M – 1677 M)
Sumber Gambar: Unsplash
Kerajaan Cirebon merupakan kerajaan Islam di Indonesia yang paling berpengaruh di Jawa Barat pada abad ke-15 dan 16 Masehi. Kerajaan ini juga merupakan pangkalan penting dalam jalur perdagangan dan pelayaran antar pulau.
Sunan Gunung Jati merupakan pendiri kerajaan Cirebon dan memimpin sejak abad ke-15. Kerajaan ini didirikan di Dalem Agung Pakungwati sebagai pusat pemerintahan negara Islam kesultanan Cirebon yang sekarang menjadi Keraton Kasepuhan.
5. Kerajaan Demak, Jawa Tengah (1481 M – 1554 M)
Sumber Gambar: Pariwisata-Demak
Kerajaan Demak dimulai saat runtuhnya kerajaan Majapahit pada abad ke-15. Ketika berita runtuhnya kerajaan tersebut menyebar, beberapa daerah yang berada di bawah naungan kekuasaan Majapahit akhirnya melepaskan dir, Demak salah satunya.
Pada tahun 1518, kerajaan Demak pun didirikan oleh Raden Patah, putra Brawijaya yang merupakan raja terakhir Majapahit.
Berkat dukungan dari para Wali Songo, kerajaan Demak ini menjadi besar dalam kurun waktu yang singkat.
Runtuhnya kerajaan Demak ini terjadi ketika masa pimpinan Trenggana dimana terjadinya perebutan kekuasaan yang memunculkan pemberontakan. Kekuasaan kerajaan Demak berakhir setelah Jaka Tingkir memindahkan kekuasaan ke Pajang.
6. Kerajaan Pajang, Jawa Tengah (1554 M – 1568 M)
Sumber Gambar: abngnji
Prestasi Jaka Tingkir dalam ketentaraan membuatnya diangkat sebagai menantu Trenggana dan menjadi bupati Pajang bergelar Hadiwijaya.
Pada tahun 1547, Sunan Prawoto yang naik tahta tewas dibunuh sepupunya, Arya Penangsang, yang juga mengincar Jaka Tingkir namun gagal.
Dengan dukungan Ratu Kalinyamat, Jaka Tingkir bersama pengikutnya berhasil mengalahkan Arya Penangsang yang kemudian merebut tahta miliknya dan mendirikan kerajaan Pajang pada tahun 1568.
7. Kerajaan Mataram Islam, Jawa (1586 M – 1755 M)
Sumber Gambar: Good News From Indonesia
Kerajaan Mataram didirikan oleh Panembahan Senapati pada tahun 1586. Pada awalnya, kerajaan ini berada di wilayah teritorial Kerajaan Pajang, yang kemudian menundukkan dan menyatukan beberapa wilayah kerajaan sekitarnya.
Seiring berjalannya waktu, sebagai hasil dari perjanjian Giyanti, kerajaan Mataram pun terbagi menjadi dua kekuasaan, yaitu Nagari Kasunanan Surakarta dan Nagari Kasultanan Ngayogyakarta pada tahun 1755 yang menandai berakhirnya kerajaan Mataram.
Di Maluku, ada dua Kerajaan Islam yang memiliki pengaruh besar, yakni Kesultanan Ternate dan Tidore. Namun, ada juga beberapa kesultanan lain.
8. Kesultanan Ternate, Maluku Utara (1257 M – Kini)
Sumber Gambar: Researchgate
Kesultanan Malu merupakan salah satu dari 4 kerajaan Islam di Kepulauan Maluku dan merupakan salah satu kerajaan Islam tertua di Nusantara yang masih ada sampai sekarang.
Kerajaan ini didirikan oleh Baab Mashur Malamo pada tahun 1257 dan memiliki peran penting di kawasan timur Nusantara berkat perdagangan rempah dan kekuatan militernya.
Kini, tahta kesultanan tengah dijabat oleh Sultan Syarifuddin Bin Iskandar Muhammad Djabir Sjah yang menjabat sejak tahun 2016 lalu.
9. Kesultanan Tidore, Maluku Utara (1081 M – Kini)
Sumber Gambar: Cagar Budaya Kemendikbud
Kesultanan Tidore adalah kerajaan Islam yang berpusat di wilayah Kota Tidore dan pernah berhasil menguasai sebagian besar Kepulauan Maluku. Kesultanan Tidore terletak di selatan Ternate.
Sultan pertama Kesultanan Tidore adalah Kolano Syahjati. Diketahui Kesultanan ini pernah berada di sengketa antara Kesultanan Ternate pada tahun 1521.
Penyebaran Islam juga terjadi di pulau Sulawesi. Bahkan kerajaannya masih ada sampai sekarang, lho, Toppers.
10. Kerajaan Gowa, Sulawesi Selatan (1332 M – Kini)
Sumber Gambar: MakassarVacation
Kerajaan Gowa merupakan kerajaan dan kesultanan yang berpusat di daerah Sulawesi Selatan, di ujung selatan dan pesisir semenanjung yang memiliki mayoritas penduduk suku Makassar.
Kerajaan Gowa ini berdiri ketika agama Islam dibawa oleh seorang ulama bernama Dato Ri Bandang pada tahun 1605.
Didirikan oleh Karaeng Tunigallo dengan gelar Sultan Alauddin, yang kemudian dilanjutkan oleh Sultan Hasanuddin dan mencapai puncak kejayaan dari perdagangan rempah-rempah.
11. Kesultanan Buton, Sulawesi Tenggara (1332 M – Kini)
Sumber Gambar: horizon budaya
Pada tahun 1412 Masehi, Sayid Jamaluddin al-Kubro diundang oleh Raja Mulae Sangia i-Gola untuk diajarkan ajaran Islam.
Selang seratus tahun, Syeikh Abdul Wahid bin Syarif Sulaiman al-Fathani berhasil meneruskan ajaran Islam kepada Raja Buton yang ke-6 pada tahun 1538.
Semenjak Raja ke-6 memeluk agama Islam, kerajaan Buton pun berubah bentuk menjadi Kesultanan dan dikenal sebagai Kesultanan Buton.
Pada masa kesultanan Buton, sistem syariat Islam pada masa itu diakui oleh Negara kesultanan lain di Nusantara dan dunia sehingga sultan Buton di anugerahi gelar Khalifatul Khamis oleh Khalifa Otsmaniah.
Kerajan Islam di Kalimantan
Di pulau Kalimantan, kerajaan Islam juga berkembang pesat. Ada beberapa kerajaan dengan corak Hindu kemudian menjadi corak Islam.
12. Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura, Kalimantan Timur (1300 M – Kini)
Sumber Gambar: indonesiakaya.com
Kesultanan Kutai merupakan Kerajaan Melayu yang bermula dari kerajaan bercorak Hindu pada tahun 1300 lalu menjadi kerajaan Islam pada 1575. Kesultanan ini masih eksis sampai sekarang untuk upaya melestarikan budaya dan adat Kutai Kedaton.
Kerajaan ini didirikan oleh Aji Batara Agung Dewa Sakti sebagai Raja Kutai Kartanegara. Raj Kutai pertama yang bergelar Sultan adalah Sultan Aji Muhammad Idris (1732 M – 1739 M)
13. Kesultanan Banjar, Banjarmasin (1526 M – 1905 M)
Sumber Gambar: Travel-Dreams
Bermula ketika Raden Samudera, mendapatkan wasiat dari Raja Negara Daha untuk menggantikan posisinya.
Hal tersebut mengancam keselamatannya karena perselisihan mendapatkan jabatan yang membuat Raden Samudera melarikan diri.
Pangeran Tumenggung, Raja Negara Daha selanjutnya, melakukan penyerangan ke Bandarmasih.
Pangeran Samudera, dibantu kerajaan Demak, berhasil menahan serangan tersebut yang kemudian menyebabkan Pangeran TUmenggung menyerahkan kekuasaan Negeri Daha kepada Pangeran Samudera.
Pangeran Samudra pun mendirikan kerajaan Banjar yang merupakan kerajaan Islam pertama di Kalimantan Selatan pada tahun 1520.
Kerajaan Islam di Nusa Tenggara Barat (NTB)
Di daerah Nusa Tenggara Barat, ada kerajaan Islam salah satunya adalah Kesultanan Bima. Cek informasi lengkapnye berikut.
14. Kesultanan Bima, Bima (1620 M – 1958 M)
Sumber Gambar: Pemerintah Kota Bima
Kesultanan Bima awalnya merupakan sebuah kelompok masyarakat Suku Mbojo yang menganut animisme. Ajaran Islam datang dari para mubalig dan pedagang dari Kesultanan Demak.
Kerajaan Bima kemudian menjadi kesultanan setelah Raja La Kai menjadi muslim. Dia adalah raja ke-27 dari Kerajaan Bima.
Cara Penyebaran Islam di Indonesia & Proses Sejarah Perkembangannya
Sejarah penyebaran agama Islam di Indonesia terjadi melalui berbagai cara, dari perkawinan, pendidikan, kesenian, politik, hingga tasawuf.
tirto.id - Penyebaran agama Islam di Indonesia terjadi melalui berbagai macam cara, dari perkawinan, pendidikan, kesenian, politik, hingga terkait ajaran tasawuf. Sejarah masuknya ajaran Islam di Nusantara ditengarai sudah terjadi sejak abad ke-7 Masehi.
Penelitian Achmad Syafrizal berjudul Sejarah Islam Nusantara dalam Jurnal Islamuna (2015) menyebutkan, sejak awal abad Masehi, kaum pedagang asing sudah mengunjungi beberapa pelabuhan di Nusantara, seperti Aceh, Barus, Palembang, Sunda Kelapa, hingga Gresik.
Terkait masuknya agama Islam ke Nusantara yang kemudian berkembang pesat hingga saat ini, muncul beberapa teori atau versi. Empat versi terkuat adalah Teori Arab, Teori Cina, Teori Persia, dan Teori India.
Penyebaran & Perkembangan Islam di Nusantara
Dikutip dari tulisan Mariana bertajuk "Teori Tentang Proses Masuknya Agama dan Kebudayaan Islam ke Indonesia" dalam Modul Sejarah Indonesia (2020), ajaran serta budaya Islam semakin berkembang di Nusantara setelah dianut oleh warga pesisir.
Perkembangan agama Islam di Nusantara tidak terjadi begitu saja, melainkan melalui suatu proses secara damai, responsif, dan proaktif. Ada beberapa cara penyebaran ajara Islam di Indonesia, antara lain sebagai berikut:
1. Perdagangan
Kaum saudagar asing sudah masuk ke Nusantara sejak awal masehi. Jalur perdagangan inilah yang dinilai sebagai langkah awal penyebaran agama Islam di Kepulauan Nusantara.
Sejak abad ke-7 Masehi, kawasan Nusantara sangat ramai dikunjungi pedagang dari Arab, Persia, India, maupun Cina. Kaum pedagang inilah yang ditengarai membawa ajaran Islam dan menyebarkannya di daerah-daerah yang dikunjungi.
2. Perkawinan
Banyak pedagang asing muslim yang menyambangi kemudian memutuskan untuk menetap. Mereka mendirikan perkampungan orang Islam yang biasa disebut dengan istilah pekojan.
Dari sinilah terjadi interaksi dengan warga lokal. Tidak sedikit pedagang asing muslim yang menikahi penduduk setempat. Orang lokal yang belum beragama Islam kemudian menjadi mualaf dan beranak-pinak turun-temurun.
3. Pendidikan
Faktor pendidikan juga berpengaruh dalam penyebaran agama Islam di Indonesia seiring munculnya para ulama, kyai, atau guru agama yang kemudian mendirikan pondok pesantren dan memiliki banyak murid atau santri.
Pada masa Kesultanan Demak sebagai kerajaan Islam pertama di Jawa, misalnya, para Wali Songo biasanya juga mengasuh pondok pesantren. Para santri pesantren inilah yang kemudian turut menyebarkan ajaran Islam di Nusantara.
4. Kesenian
Kebudayaan lokal ternyata dapat digunakan sebagai cara menyebarkan Islam di Nusantara. Para pendakwah Islam awal di Jawa, terutama para Wali Songo, melakukan syiar Islam dengan cara memadukan ajaran agama dan tradisi lokal, seperti seni musik, tari, sastra, ukir, hingga bangunan.
Beberapa strategi berkesenian dalam penyebaran Islam di Jawa di antaranya adalah pertunjukan wayang yang dilakukan oleh Sunan Kalijaga dan permainan musik oleh Sunan Bonang.
5. Politik
Para pendakwah muslim di Jawa atau Nusantara juga memakai jalur politik untuk menyebarkan ajaran Islam. Sebagai contoh adalah kiprah para Wali Songo yang turut memprakarsai berdirinya Kesultanan Demak.
Pemimpin pertama sekaligus pendiri Kesultanan Demak adalah Raden Patah yang merupakan pangeran dari Majapahit, kerajaan bercorak Hindu-Buddha terbesar di Nusantara.
Berkat peran Wali Songo, Raden Patah merintis didirikannya Kesultanan Demak sebagai kerajaan Islam pertama di Jawa. Kesultanan Demak inilah yang pada akhirnya memungkasi riwayat Kerajaan Majapahit.
Jika seorang raja sudah masuk Islam, maka rakyat kerajaan akan berbondong-bondong mengikutinya. Dengan begitu, dapat dikatakan bahwa Islam juga disebarkan melalui jalur politik.
6. Tasawuf
Tasawuf adalah ajaran untuk mendekatkan diri serta mengenal Tuhan dalam Islam. Ajaran tasawuf rupanya berpengaruh dalam kehidupan sosial masyarakat Nusantara sehingga turut andil dalam penyebaran Islam.
Ajaran tasawuf sudah ada di Nusantara sejak abad ke-13 Masehi dan berkembang dengan cepat pada abad ke-17 Masehi.
Terkait bukti adanya ajaran tasawuf di Nusantara dapat dilihat dari Sejarah Banten, Babad Tanah Jawi, Hikayat Raja-raja Pasai, dan naskah-naskah lama lainnya.
} Peserta didik mampu menjelaskan perkembangbiakan secara generatif dan vegetatif
} Peserta didik mampu mengidentifikasi bagian-bagian bungan sebagai alat perkembangbiakan tumbuhan.
} Peserta didik dapat menjelaskan penerapan teknologi reproduksi pada tumbuhan.
Reproduksi pada tumbuhan
Reproduksi pada tumbuhan ada dua macam
} Reproduksi generatif merupakan cara reproduksi yang melibatkan proses peleburan gamet jantan dan gamet betina ,proses peleburan dua gamet induk ini disebut pembuahan.
} Reproduksi vegetatif merupakan proses memperbanyak diri/ reproduksi melewati proses peleburan dua gamet. Ini dapat terjadi secara alami atau buatan
Reproduksi generatif pada tumbuhan berbiji ( spermatophyta)
Angiospermae/Biji tertutup
Alat reproduksi-penyerbukan-pembuahan.
Reproduksi vegetatif alami
Reproduksi vegetatif buatan
Reproduksi pada tumbuhan gymnospermae
} Reproduksi generatif
Tumbuhan gymnospermae tidak memiliki bungatetapi memiliki alat perkembangbiakan berupa strobilus
Reproduksi vegetatif
} Reproduksi vegetatif pada gymnospermae
tumbuhan pinus dapat berkembangbiak dengan menggunakan tunas akar. Pakis haji dapat berkembangbiak dengan tunas yang disebut bulbil.
Proses Pewarisan Sifat: Pengertian dan Komponen Utamanya
ADVERTISEMENT
Setiap manusia akan mendapat pewarisan sifat dari orangtuanya. Pewarisan ini menyebabkan karakteristik yang mirip dengan orangtua, mulai dari bentuk wajah, hidung, bibir, penyakit dan lainnya. Tak hanya manusia, hewan dan tumbuhan juga mengalami pewarisan sifat.
ADVERTISEMENT
Pada dasarnya, pewarisan sifat atau hereditas adalah penurunan sifat dari induk (parental) ke anak (filial). Penurunan ini bergantung dengan sifat orangtua yang dikodekan oleh materi genetik.
Materi genetik sendiri merupakan subtansi inti sel yang mengontrol aktivitas tubuh. Materi ini memegang peran penting untuk menentukan proses pewarisan sifat kepada anak.
Materi genetik dari ayah dan ibu akan bergabung dalam proses fertilisasi. Ayah mewariskan materi genetik melalui sel sperma, sedangkan ibu mewarisinya melalui ovum atau sel telur.
Sejatinya, terdapat dua komponen utama dalam pewarisan sifat. Keduanya memiliki fungsi yang berbeda-beda.
Nah, berikut komponen pewarisan sifat:
Kromoson
Kromosom menjadi komponen yang paling penting dalam proses pewarisan sifat. Komponen yang tersusun dari benang kromatin ini terletak di nucleus berupa benda halus yang berbentuk lurus atau bengkok.
ADVERTISEMENT
Kromoson terbagi menjadi dua, yakni autosom dan kromosom kelamin atau seks kromosom. Autosom adalah kromosom yang tidak memiliki hubungan dengan penentuan jenis kelamin.
Sementara itu, seks kromosom merupakan sepasang kromosom yang menentukan jenis kelamin. Seks kromosom juga terbagi menjadi dua, di antaranya kromosom X dan kromosom Y.
Kromosom memiliki beberapa fungsi, yaitu:
Menentukan jenis kelamin.
Menyimpan materi genetik yang menentukan sifat individu.
Berperan dalam proses pembelahan sel dan memastikan masing-masing sel yang sudah membelah mendapat gen yang sama.
Berperan dalam proses transkripsi DNA untuk melangsungkan sintesis protein.
Gen
Gen merupakan unit terkecil materi genetik yang berlokasi di setiap lokus khas kromosom. Komponen ini terdiri dari sepenggal DNA. Pada dasarnya, gen berperan dalam mengontrol sifat yang akan diturunkan untuk individu.
ADVERTISEMENT
Gen memiliki beberapa fungsi, di antaranya:
Menyampaikan informasi genetik induk untuk keturunan.
Menjadi zarah (zat terkecil yang tidak bisa dibagi) pada kromosom.