LISTRIK STATIS
1. Contoh Gejala Listrik Statis di Dalam Kehidupan
Di dalam kehidupan sehari-hari, terdapat beberapa gejala listrik statis. Nah, berikut ini merupakan beberapa contohnya:
- Terjadinya petir
Seperti yang udah gue singgung di awal, salah satu contoh listrik statis dalam kehidupan sehari-hari adalah petir.
So, apa sih hubungan listrik statis dengan petir?
Jadi, petir bisa terjadi karena adanya perpindahan elektron nih, Guys. Ketika langit dalam keadaan kelebihan elektron, maka petir pun muncul mengarah ke daerah yang elektronnya lebih sedikit.
Agar kelebihan elektron tersebut segera tersalurkan, akhirnya petir mencari objek yang paling dekat dengan awan, kan? Itulah sebabnya mengapa petir suka banget menyambar pada benda-benda tinggi. So, bisa dikatakan kalau petir merupakan salah satu contoh bahaya listrik statis.
- Debu pada layar televisi
Sekarang, coba elo perhatikan televisi yang ada di rumah elo. Gue yakin pasti elo akan menemukan banyak debu yang menempel di sana.
Seperti yang udah sempat gue singgung, menempelnya debu pada layar TV merupakan salah satu contoh fenomena listrik statis.
Jadi, debu tersebut bisa menempel pada layar TV karena debu tersebut ditarik oleh muatan elektron yang ada pada layar TV nih, guys.
Ini sama halnya dengan penggaris plastik yang bermuatan negatif dapat menarik potongan kertas.
2. Manfaat Listrik Statis di Dalam Kehidupan
Tadi gue sempat kasih contoh bahaya listrik statis. Ada manfaatnya nggak, ya? Ada, dong! Dalam keseharian, kita sering banget memanfaatkan listrik statis buat mempermudah pekerjaan-pekerjaan kita.
Lantas, apa saja manfaat listrik statis dalam kehidupan kita? Nah, di bawah ini merupakan beberapa contoh manfaat listrik statis di dalam kehidupan sehari-hari.
- Pengecatan mobil
Di dalam kehidupan sehari-hari, listrik statis sering dimanfaatkan untuk pengecatan mobil. Pada saat cat disemprotkan, butiran halus yang ada pada cat akan bergesekkan dengan udara sehingga memiliki muatan listrik.
Sementara itu, permukaan mobil yang akan dicat akan diberikan muatan yang berlawanan dengan butiran cat. Sehingga, butiran-butiran cat tersebut dapat tertarik ke permukaan mobil dan menempel dengan sempurna.
- Printer laser
Salah satu pemanfaatan listrik statis dalam kehidupan sehari-hari terdapat pada printer laser. Jadi, pada saat photoreceptor drum yang bermuatan positif berputar, laser bersinar melintasi permukaan yang tidak bermuatan. Laser selanjutnya menggambar pada kertas yang bermuatan negatif.
Setelah melewati photoreceptor drum yang berputar, kemudian kertas akan melewati fuser. Nah, bagian fuser inilah yang menyebabkan kertas jadi terasa panas saat baru keluar dari printer.
3. Cara Membuat Listrik Statis
Oke, sekarang elo udah tahu kan contoh listrik statis di dalam kehidupan sehari-hari. Penasaran nggak sih, bagaimana cara membuat listrik statis?
Terdapat tiga cara membuat benda menjadi bermuatan listrik statis, yakni dengan cara induksi, konduksi, dan penggosokkan.
- Induksi: Cara membuat listrik statis dengan mendekatkan benda bermuatan netral dengan benda lain yang sudah bermuatan.
- Konduksi: Cara membuat listrik statis dengan menempelkan benda bermuatan netral dengan benda lain yang sudah bermuatan.
- Menggosok: Cara membuat listrik statis dengan cara menggosokkan dua buah benda.
Muatan Listrik
Oke, lanjut ke pembahasan tentang muatan listrik, yuk. Intinya, di dalam materi listrik statis itu kita membicarakan tentang suatu benda atau atom yang memiliki muatan listrik.
Maka dari itu, sebaiknya kita kenalan dulu nih, dengan yang namanya atom. Elo pasti udah sering denger kan tentang atom?
Pertama-tama, coba deh, elo amati gambar atom di bawah ini.
Seperti yang elo lihat pada gambar atom di atas, atom terdiri dari dua bagian, yakni inti atom dan kulit atom.
Inti atom tersusun atas dua macam partikel, yakni proton (bermuatan positif) dan neutron (tidak bermuatan/netral). Sementara itu, kulit atom tersusun atas partikel-partikel bermuatan negatif yang disebut elektron.
Lantas, kenapa ya ada benda yang bermuatan negatif dan ada juga yang positif?
Well, pada dasarnya atom itu muatannya netral. Namun, atom akan berubah menjadi positif atau negatif apabila ada perpindahan elektron.
- Suatu atom dikatakan netral apabila jumlah proton dan elektronnya sama.
- Suatu atom dikatakan bermuatan positif apabila jumlah protonnya lebih banyak dibanding elektron.
- Suatu atom dikatakan bermuatan negatif apabila jumlah protonnya lebih sedikit dibandingkan jumlah elektronnya.
Rumus Listrik Statis
Di dalam listrik statis, ada beberapa rumus yang biasanya digunakan nih, Guys. Berikut merupakan rumus listrik statis yang perlu elo ketahui.
1. Gaya Coulomb
Salah satu rumus listrik statis yang sering muncul di ujian adalah tentang Gaya Coulomb. Apa itu Gaya Coulomb?
Coba elo amati gambar di bawah ini.
Berdasarkan gambar di atas, dua muatan listrik yang sejenis maupun tidak sejenis akan menimbulkan gaya listrik antara keduanya.
Nah, besarnya gaya listrik yang terjadi antara dua benda yang bermuatan, dengan jarak benda disebut gaya coulomb. Di mana, muatan-muatan yang berlainan jenis akan tarik-menarik. Sedangkan, muatan yang sejenis akan tolak-menolak.
Sehingga, besarnya gaya tarik-menarik atau tolak-menolak tersebut bisa dirumuskan melalui persamaan:
Keterangan:
F = gaya coulomb (N)
k = koefisien (9 x 109 Nm2/C2)
r = jarak antar muatan (m)
q1dan q2 = muatan masing-masing partikel (C)
2. Medan Listrik
Medan listrik merupakan daerah di sekitar partikel bermuatan listrik yang masih dipengaruhi gaya listrik (Gaya Coulomb). Intinya sih, suatu muatan itu dapat memancarkan medan listrik.
Medan listrik dapat digambarkan seperti gambar di bawah ini.
Untuk muatan positif, arah medan listrik bergerak keluar dari muatan sumber. Sebaliknya, kalau muatan negatif bergerak masuk ke dalam.
Benda bermuatan yang menghasilkan medan listrik disebut muatan sumber. Sedangkan, muatan lain yang diletakkan dalam pengaruh medan listrik muatan sumber disebut sebagai muatan uji. Berikut ini merupakan rumus kuat medan listrik:
Atau:
Keterangan:
E = kuat medan listrik (N/C)
F = gaya coulomb (N)
r = jarak muatan uji terhadap muatan sumber (m)
Q = besar muatan sumber (C)
q = besar muatan uji (C)
Baca Juga: Rumus Listrik Arus Searah dan 2 Contoh Alatnya
3. Potensial Listrik
Potensial listrik merupakan usaha per satuan muatan yang dibutuhkan untuk memindahkan satu muatan dari satu titik ke titik lainnya. Nah, besarnya potensial listrik di suatu titik dapat dihitung dengan rumus potensial listrik:
Keterangan:
V = potensial listrik ( volt)
Q = muatan sumber (C)
k = koefisien (9 x 109 Nm2/C2)
r = jarak terhadap sumber muatan (m)
4. Energi Potensial Listrik
Energi potensial listrik merupakan energi atau usaha yang dibutuhkan untuk memindahkan muatan listrik dari satu titik ke titik lainnya. Untuk menghitungnya elo bisa menggunakan rumus energi potensial seperti di bawah ini:
Keterangan:
Ep = energi potensial muatan uji
k = koefisien (9 x 109 Nm2/C2)
r = jarak terhadap sumber muatan (m)
q1dan q2 = muatan masing-masing partikel (C)
Nah, ketika suatu muatan pindah dari satu titik ke titik lainnya, maka usahanya bisa elo hitung menggunakan rumus usaha di bawah ini:
Keterangan:
Δ = beda potensial (volt)
W = usaha yang diperlukan untuk memindahkan muatan q
5. Kapasitor
Kapasitor merupakan salah satu peralatan listrik yang digunakan untuk menyimpan energi dalam waktu singkat untuk dibebaskan dengan cepat. Nah, besarnya kapasitas kapasitor dapat dihitung menggunakan rumus kapasitor seperti di bawah ini:
Keterangan:
C = kapasitas kapasitor (Farad atau f)
q = muatan antara dua keping (C)
V = beda potensial antara dua keping (volt)
A = luas penampang keping (m2)
𝜀 = permitivitas dielektrik bahan
Baca Juga: Pengertian Medan Magnet, Sejarah, dan Penerapannya dalam Kehidupan Manusia
0 komentar:
Posting Komentar